Gaya Hidup

Ban Vulkanisir Murah Tapi Bahaya, Ini Risikonya

Ban sisiran atau vulkanisir pada motor memang merupakan ban yang sudah ‘botak’ atau aus yang diperbaiki kembali sehingga nampak seperti baru dengan ulir yang baru juga.

Namun, penggunaan ban jenis ini tentu ada efek buruknya tingkat kenyamanan dari ban vulkanisir juga tak sebaik ban orisinal. Di awal, penggunaan tak akan terasa, akan tetapi saat sudah dipakai dalam jangka waktu lama maka akan terasa kurang nyaman.

Hendra, mekanik bengkel di Kota Serang mengatakan banyak pengendara motor yang menggunakan ban vulkanisir lantaran ban ini memang merupakan ban dengan harga yang sangat murah di bandingkan dengan ban orisinal.

“Ya harganya jauh lebih murah mas, ban orisinil bisa 200 – 300 ribu, kalau ini paling mahal juga 50 ribu,” ujar Hendra kepada Mediabanten.com, Senin (20/3/2023).

Lebih lanjut, jelas Hendra, ban sisiran itu salah satu jenis ban yang dilapisi kembali sehingga hampir menyerupai ban orisinil atau ban baru.

Ban yang dilapisi itu adalah ban yang sudah botak, dan pelapisannya adalah ban kembangan. Dengan cara ini, yang sudah botak akan nampak seperti baru.

Kendati harganya lebih murah dibandingkan orisinil, dan penjualannya pun relatif banyak terutama di pinggir jalan yang sering dilalui kendaraan. Namun kualitas ban ini tidak bisa dianjurkan untuk dipakai pengendara.

Dengan larangan ini, kenyamanan berkendara akan berkurang. Sebab, meski menggunakan tempelan baru, tapi usia tetap mengacu pada usia pertama yang bahannya mulai tak elastis.

Jika pengendara sedang kecepatan tinggi, menggunakan jenis vulkanisir sanga berisiko lantaran kekuatan tempelan yang tak begitu kuat. Bisa saja tempelannya mengelupas.

“Kenyamanan di jalan raya juga kurang, Mas. Soalnya jenis sisiran ini tidak seimbang dan berbunyi saat kecepatan tinggi. Bisa jadi pengendera akan bergetar pada kecepatan tinggi,” katanya.

Selain itu, dia juga mengatakan usia jenis sisiran bisa dipastikan lebih pendek. Jika dihitung dari lama penggantian ban, maka paling lama 1 bulan penggunaannya.

“Paling lama 1 bulan, tidak dianjurkan sebenarnya cuma balik lagi ke pengendara mungkin mereka juga mau beil baru belum ada biayanya,” ucap Hendra.

Abdul Hadi

Abdul Hadi

Back to top button