Donald Trump Menghadapi 34 Dakwaan Suap Bintang Porno
Donald Trump, mantan Presiden AS menghadapi 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan penyuapan terhadap bintang porno untuk kepentingan kampanyenya. Dakwaan ini bisa memenjarakannya 4 tahun untuk setiap dakwaan.
Dalam sejarah AS, baru pertamakali terjadi mantan Presiden didakwa atas 34 tuduhan. Itu menimpa pada Donald Trump yang hendak mencalonkan kembali pada Pemilihan Presiden AS tahun 2024 setelah kalah dalam pemilihan sebelumnya.
VOA yang dikutip MediaBanten.Com, Rabu (5/4/2023) memberitakan, Donald Trump tampil di Pengadilan Manhattan, Selasa sore (4/4/2023) dan mengajukan pembelaan tidak bersalah atas semua tuduhan.
Kasus ini berasal Michael Cohen, pengacara Trump selama kampanye Presiden 2016 menyuap bintang porno yang mengklaim bahwa dia pernah berpesta seks dengan Trump.
Jaksa penuntut Brag mengatakan, suap itu sebesar 130.000 dolar AS atau Rp1,94 miliar agar bintang porno itu bungkam atau tutup mulut untuk tidak bicara pesta sex dengan Trump dan tidak merusak pencalonan Trump sebagai presiden.
Penyuapan ini melibatkan Donald Trump, Miachael Cohen dan David Pecker dari tabloid National Engquirer yang membeli hak atas cerita pesta sex Trump dari bintang porno tersebut. Tabloid itu tidak pernah menerbitkan cerita itu.
Jaksa penuntut mengatakan, terjadi dua penyuapan yang lain, yaitu mantan model Playboya dan mantan penjaga pintu Trump Tower. Penjaga pintu itu mengklaim anak di luar nikah dari Trump. Ternyata, klaim ini palsu.
Trump mengganti uang Cohen untuk pembayaran Daniels pada tahun 2017. Namun pembayaran ini disamarkan dalam catatan keuangannya sebagai layanan hukum, kemudian menerbitkan tagihan palsu dan memotong cek bulanan sebesar 35.000 dolar AS setara Rp522,29 juta.
Jaksa Manhattan, Alvin Bragg mengatakan, penipuan ini berulangkali terjadi sepanjang tahun 2017. “Selama sembilan bulan berturut-turut.Terdakwa memegang dokumen, berisi kebohongan ini, dia membayar Michael Cohen untuk layanan hukum yang dilakukan pada tahun 2017,” kata Bragg.
Secara keseluruhan, ada 34 catata palsu dengan periode Februari – Desember 2017 berupa tagihan Cohen, voucher organisasi, pemotongan cek dan lainnya. Catatan ini menjadi dasar 34 dakwaan pidana terhadap Trump.
Jaksa mencontohkan, faktur tanggal 14 Februari 2017 dengan tagihan 70.000 dolar AS setara Rp1,045 miliar sebagai layanan hukum Cohen. Faktanya, faktur itu untuk menutupi pembayaran Cohen kepada Daniels, bintang porno tersebut.
Secara total, Cohen menerima 11 cek dari Trump, senilai $420.000. Dua yang pertama berasal dari kepercayaan Trump dan sisanya dari rekening bank pribadi Trump saat dia menjalankan urusan kenegaraan di Gedung Putih.
“Setiap cek diproses oleh Trump Organization, dan setiap cek disamarkan sebagai pembayaran untuk layanan hukum yang diberikan pada bulan tertentu di tahun 2017 sesuai dengan perjanjian pembayaran,” tulis jaksa penuntut.
“Catatan pembayaran, yang disimpan dan dikelola oleh Trump Organization, adalah catatan bisnis palsu di New York,” kata Bragg seraya mengingatkan, membuat catatan keuangan palsu merupakan kejahatan di New York.
Tindak pidana pemalsuan catatan keuangan dikatagorikan pelanggaran ringan dengan hukuman 1 tahun penjara. Tetapi tindak pidana ini berubah menjadi 4 tahun penjara jika tindakan tersebut bertujuan menutupi tindak pidana lainnya.
Di masa lalu, jaksa New York telah menggunakan undang-undang tentang pemalsuan catatan keuangan untuk menuntut berbagai tindakan kriminal, mulai dari pelanggaran undang-undang kerahasiaan bank hingga menutupi kejahatan seks. (VOA / INR)
Editor Iman NR