Aplikasi & OSEkonomi

LSI: 73,2 % Tidak Setuju Beli BBM Subsidi Pake MyPertamina

Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil surveinya yang menyebutkan, 73,2 persen tidak setuju dengan penggunaan aplikasi MyPertamina untuk membeli BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar.

Survei itu dilakukan pada 13-21 Agustus 2022 dengan 1.220 responden yang dipilih secara random (multistage random sampling). Margin erornya kisaran 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).

“Hanya 21 persen masyarakat setuju dengan penggunaan aplikasi MyPertamina. Kebanyakan itu sekitar 73,2 persen tidak setuju dengan penggunaan aplikasi,” ujar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan yang dikutip MediaBanten.Com dari web LSI, Minggu (4/9/2022).

Selain pembelian BBM, hasil survei juga menunjukkan mayoritas responden tidak setuju dengan rencana pemerintah menjadikan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat pembelian minyak goreng.

Hasil survei itu menujukkan lebih dari 77 persen tidak setuju dan hanya 17 persen yang setuju dengan kebijakan tersebut. “Jadi ini belum menjadi isu yang populer,” kata Djayadi.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi dan non-subsidi, Sabtu (3/9/2022) (Baca: Harga BBM Pertalite, Pertamax, Hingga Solar Resmi Naik Hari Ini).

Harga pertalite yang sebelumnya Rp 7.650 per liter kini menjadi Rp 10 ribu per liter. Harga solar naik dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, dan BBM non subsidi Pertamax naik dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.

Pemerintah berencana tetap membatasi pembelian BBM bersubsidi walaupun harga Pertalite dan Solar naik. Pemerintah beralasan hal itu agar penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran.

“Sehingga kendaraan mana saja yang mengisi BBM subsidi harus didata. Supaya jelas siapa saja yang konsumsi,” tutur Sekretaris Perusahaan Subholding Commercial & Trading PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting.

Irto melanjutkan, masyarakat yang sudah mendaftarkan diri ke MyPertamina akan memperoleh QR Code.

QR Code ini bisa ditunjukkan kepada petugas stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) saat melakukan transaksi.

Adapun pembayaran untuk transaksi BBM menggunakan MyPertamina bisa memanfaatkan uang cash maupun menggunakan kartu.

Irto mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan uji coba untuk penggunaan QR Code tersebut. Sehingga, aplikasi MyPertamina belum menjadi syarat untuk pembatasan BBM bersubdisi jenis Pertalite dan Solar.

Saat ini di Google Play Store, aplikasi MyPertamina sudah diunduh oleh lebih dari lima juta kali dengan 295 ribu ulasan. Aplikasi itu pun mendapat rating 3 plus. Namun, sampai saati ini yang mendaftar ke MyPertamina baru 1,7 juta kendaraan. (*/ Editor: Iman NR)

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button