EkonomiHeadline

Mangkrak 4 Tahun, Bukan Kemegahan Balaraja City Square, Tapi Semak Belukar

Ternyata, bukan hanya Pasar Segitiga Balaraja yang mangkrak, Pasar Tematik atau Balaraja City Square di Jalan Raya Kresek, Kabupaten Tangerang mengalami nasib serupa, sudah 4 tahun tidak kunjung terwujud. Lokasi itu ditumbuhi semak belukar, miris dan menyedihkan.

Pengamatan MediaBanten.Com hingga Sabtu (4/3/2023) menunjukan, tak ada bangunan megah yang tegak menjulang tinggi seperti yang digembor-gemborkan. Di lokasi tersebut, justru semak belukar tumbuh di atas seluruh area yang menjadikan pemandangan tidak sedap dilihat.

Lokasi strategis lahan aset milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang itu diapit terminal sentiong di sebelah barat dan di tepat di hadapannya, terdapat perumahan Vila Balaraja yang dihuni ribuan jiwa.

Hal itu terkesan seolah tak mampu dimanfaatkan untuk mendulang pundi-pundi rupiah, sebagai Pendapatan Asli Daerah atau PAD bagi APBD.

Pada pintu utama lahan tersebut tertutup dengan seng. Pos jaga yang bersebelahan dengan bangunan terbuat dari baja ringan pun kosong.

Huruf bertuliskan ‘Balaraja City Square’ terbuat dari neon box, ikut rusak dan sebagian sudah hilang bahkan tertutup rimbunnya rumput.

Sementara di sebelahnya halaman depan berpapasan dengan ruas utama Jalan Raya Kresek, hanya berdiri sebuah bangunan semi permanen berlantai 2.

Pada bagian tengah lahan, berdiri sebuah bangunan nampak sisa gusuran. Bak hutan belantara, tak terlihat aktifitas manusia di sana.

Padahal sekira 4 tahun silam, di atas lahan tersebut pernah berjejer kios dengan berbagai macam barang aneka dagangan seperti agen sembako maupun makanan dan ramai dikunjungi warga serta pedagang eceran.

“Dulu, sebelum digusur itu, kalau gak salah tahun 2019, ada jajanan ketoprak ‘Mang Kodir’ tampil di situ,” ungkap Yuniar, warga Balaraja.

“Saya kalo ada keluarga (besar) mampir yang dari Kota Serang atau temen-temen gitu, beli ketopraknya yang di situ. favorit keluarga saya itu mah. Walaupun di sebelah sana ada kios lainnya juga sih, tapi saya lebih suka beli yang di situ,” tegas Ibu yang mengaku penggemar ‘Ketoprak Mang Kodir’ ini.

Satu-satunya bangunan di Balaraja City Square yang tanahnya milik Pemkab Tanggerang, dikelola Perumda NKR. Foto: Iqbal Kurnia

Uyung Mulyardi, anggota Dewas Perumda Niaga Kerta Raharja (NKR) yang dihubungi MediaBanten.Com tidak membantah kondisi Balaraja City Square yang dipenuhi semak belukar dan tidak ada gedung megah yang dijanjikan.

Katanya, lahan di area tersebut merupakan lahan milik Pemkab Tangerang dan dikerjasamakan dengan pihak ketiga, tanpa menyebutkan nama pihak ketiga yang dimaksudkan.

Menurutnya, pihak ketiga sebagai pelaksana pembangunan dan pengelola area pasar tampaknya tidak mau “jor-joran” dalam membangun kawasan Balaraja City Square.

Lahan calon kaasan Balaraja City Square juga sempat bersengketa karena diklaim sebagai tanah bengkok Desa Tobat, Kecamatan Balaraja.

Saat ini, Perumda NKR terus berkoordinasi dengan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah atau BPKAD tengah menunggu keputusan hasil ukur batas lahan milik Pemkab itu dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Tangerang.

Uyung mengatakan, Perumda NKR membolehkan pihak ketiga untuk melakukan pembangunan sesuai dengan rencana, namun rupanya tidak juga diwujudkan.

Ketika ditanya apakah pihak ketiga yang dimaksudkan adalah PT Impeial Bangun Persada, Uyung Mulyardi yang mantan Sekretaris DPRD Kabupaten Tangerang itu belum mau menanggapi.

Uyung mengatakan, perlu melihat kembali sejumlah dokumen yang ada di kantornya ihwal detail dan batas waktu kontrak. “Itu direksi yang tanda tangan itu,” terang Uyung.

Direktur Utama Perumda NKR, Finny Widianty, hingga pukul 12.40 WIB, Sabtu (04/03/2023) belum merespon permintaan wawancara.

Sementara Direktur Operasional, Ashari Asmat, belum dapat memberikan pernyataannya karena mengaku menunggu perintah tugas dari atasannya.

Sebelumnya, pembangunan lantai 2 Pasar Segitiga Balaraja yang berlokasi di ruas jalan utama pertigaan Balaraja, Kabupaten Tangerang sudah 10 tahun tidak kunjung rampung. Warga di sekitarnya menyebut, bangunan itu sudah lama mangkrak (Baca: Lantai 2 Pasar Segitiga Balaraja Mangkrak, Lantai 1 Sepi Pembeli).

Mangkraknya pembangunan lantai 2 Pasar Segitiga Balaraja terlihat jelas karena posisinya di jalan yang dinilai strategis.

Terlihat kondisi besi-besi sekira 50 centimeter tingginya menancap menjulang ke angkasa pada bagian lantai dua yang sudah dicor semen beton.

Sedangkan di lantai satu memang sudah terdapat kios-kios yang jadi. Namun pengisian kios itu tampak sepi, meski ada pedagang sayur yang berada di tengah. Di samping kanan terdapat penjual nasi rames yang tepat menghadap Mapolsek Balajara. (Iqbal Kurnia)

Editor Iman NR

Iqbal Kurnia

Back to top button