Lingkungan

Saringan Sampah Jagaraksa Cegah Ratusan Kubik Masuk Jakarta

Saringan sampah di aliran Sungai Ciliwung, Jalan Jalan TB Simatupang, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan berhasil mencegat ratusan meter kubik sampah kiriman dari hulu sungai menuju Jakarta.

Pengawas Unit Penanganan Sampah (UPS) Badan Air Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, Bily Sagala mengatakan, saringan sampah di lokasi berada di lahan seluas 7.048 meter persegi.

Hingga akhir November 2023, saringan sampah tersebut mampu mencegat 230 meter kubik sampah dari aliran Sungai Ciliwung.

“Pencegatan 230 meter kubik sampah ini berdampak signifikan pada kelancaran debit air menuju Pintu Air Manggarai,” ujarnya yang dilansir web berita resmi Pemprov DKI Jakarta, Sabtu (2/12/2023).

Bily menjelaskan, 230 meter kubik sampah yang berhasil tersaring terdiri dari kayu, karet, plastik, tekstil, kaca hingga logam.

Sampah tersebut selanjutnya dipilah, kemudian diolah menjadi bahan baku kompos serta Refuse Derived Fuel (RDF)

“Sampah yang diolah biasanya menghasilkan 43 persen kompos dan 53 persen RDF serta sisanya berupa residu,” ucapnya.

Ia menambahkan, hingga November 2023, pengolahan sampah di lokasi ini tercatat sudah mengkonversi 145.290 kilogram sampah menjadi RDF yang nantinya bisa digunakan menjadi alternatif bahan bakar pengganti batu bara.

Penanganan sampah masih akan terus diintensifkan. Intensitas hujan yang masih tinggi berpotensi memicu adanya kiriman sampah dari hulu,” tandasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersiaga menanggulangi banjir saat memasuki hujan ekstrem berdasarkan peta sebaran dari BMKG. Siaga itu dengan bersinergi antar perangkat daerah untuk memastikan penanganan banjir berjalan optimal (Baca: Hujan Ekstrem Tiba, Jakarta Siaga Hadapi Banjir).

Siaran Pers Diskominfotik Pemprov DKI Jakarta yang dikutip MediaBanten.Com, Jumat (1/12/2023) menyebutkan, curah hujan ekstrem diperkirakan terjadi Jabodetabek mulai 29 Novembber 2023.

Perkiraan hujan ekstrem itu berdasarkan peta sebaran curah hujan Jabodetak yang diterbitkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisik (BMKG) dengan besaran curah hujan 168.0 mm / hari.

Perkiraan bakal terjadi hujan ekstrem juga disajikan laporan dari Stasiun Hujan / Automatic Weather Station (AWS) IPB Bogor.

Hujan sangat lebat juga terpantau melalui Stasiun Klimatologi Jawa Barat sebesar 148.0 mm/hari dan Stasiun Katulampa sebesar 140.4 mm/hari dengan lokasi pengamatan stasiun hujan tersebut berada di hulu daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung.

Sedangkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan, banjir yang terjadi di beberapa wilayah di DKI Jakarta akibat luapan air Kali Ciliwung. (Diskomintofik Pemprov DKI Jakarta)

Editor Iman NR

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button