Edukasi

Cegah Stunting, FIK UI Lakukan Edukasi MP-ASI di Desa Kupahandap

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) melaksanakan kegiatan pengabdian di Desa Kupahandap, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang, Banten untuk mengedukasi pemilihan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) sebagai upaya pencegahan stunting.

Pengabdian mayarakat yang dilakukan FIK UI ini mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan /Sustainable Development Goals nomor 2, yaitu menghapuskan segala bentuk malnutrisi.

Edukasi pemilihan MP-ASI diinisiasi oleh Tim Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Departemen Keperawatan Anak dan dihadiri para ibu, kader serta tenaga kesehatan, termasuk Kepala Puskesmas dan Kepala Desa Kupahandap.

Menurut Kepala Desa Kupahandap, Firdaus S Sy, program ini membantu masyarakat terutama para ibu dalam mencegah terjadinya stunting.

“Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada para dosen serta mahasiswa dari FIK UI yang telah bersedia memberikan edukasi kepada masyarakat kami,” katanya.

Kegiatan ini menjadi penting karena biasanya warga desa setempat hanya diberikan bantuan, tanpa diberikan edukasi.

Padahal edukasi ini mampu merubah pola pikir atau mindset masyarakat agar ke depan generasi di Desa Kupahandap menjadi lebih baik lagi.

Berdasarkan hasil survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021 di Provinsi Banten terdapat 294.862 atau 24,50 % balita kerdil (stunting).

Tidak ada satu pun kabupaten atau kota di Provinsi Banten berstatus biru yakni dengan prevalensi stunting di bawah 10 %.

Sebaliknya, Kabupaten Pandeglang mendapat predikat zona merah karena prevalensi kejadian stunting >30 %.

Kepala Puskesmas Desa Kupahandap, Mahmudi menyampaikan, edukasi ini diharapkan menjadi salah satu jalan bagi penurunan angka stunting di Desa Kupahandap yang sempat melonjak.

“Salah satu penyumbang capaian penurunan stunting tertinggi di tingkat provinsi adalah Desa Kupahandap. Maka, adanya pengabdian masyarakat dari FIK UI ini diharapkan menambah sumbangsih bagi penurunan angka stunting di Desa Kupahandap melalui edukasi pemilihan MP-ASI,” katanya.

Mega Hasanul Huda, Ketua Tim pengbdian masyarakat menyampaikan, tujuan dari kegiatan ini adalah sharing ilmu terkait pentingnya pemilihan MP-ASI yang sesuai dengan tahapan tumbuh kembang anak dengan memanfaatkan hasil bumi yang menjadi kearifan lokal Desa Kupahandap.

Salah satu anggota tim, Robiatul Adawiyah juga menyampaikan bahwasannya pemberian MP-ASI sangat mudah dan tidak perlu biaya yang banyak.

Katanya, siapapun bisa memberikan MP-ASI yang bergizi dengan berpedoman pada menu makan 4 Bintang dari Kemenkes RI yaitu karbohidrat, protein hewain, protein nabati serta buah dan sayuran.

“Salah satu jenis karbohidrat yang dapat dijadikan alternatif adalah singkong dan talas sebagai komoditi khas dari Desa Kupahandap,” ucapnya.

Selama edukasi, tim FIK UI memaparkan stunting melalui video interaktif, dilanjutkan edukasi pemilihan MP ASI dan praktik pembuatan MP-ASI yang diakhiri dengan sesi tanya jawab.

Peserta edukasi nampak sangat antusias saat proses praktik pembuatan MP-ASI. Tidak sedikit peserta yang bertanya terkait metode, waktu, plihan menu MP- ASI serta kondisi gizi buah hatinya selama edukasi berlangsung.

FIK UI senantiasa berkomitmen melakukan kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat di berbagai daerah secara rutin.

Sehingga, dapat menjadi contoh bagi universitas lainnya dalam mendukung SDGs dan juga untuk membantu masyarakat agar dapat meningkatkan pengetahuan orangtua tentang stunting maupun pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi masyarakat. (Hanifa Zahrah – FIK UI)

Editor Iman NR

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button