Sabut Kelapa Bisa Kurangi Dampak Pencemaran Lingkungan
Kelapa merupakan tanaman yang banyak tumbuh khususnya di Indonesia di daerah yang dekat dengan pantai. Sedangkan sabut kelapa yaitu bagian terluar dari buah kelapa yang membungkus bagian tempurung buah ini.
Menurut Direktorat Jenderal Perkebunan luas lahan perkebunan kelapa di Indonesia mencapai 3.548.883 ha dengan produksi 2.887.961 ton per-tahun.
Oleh : Difa Utami – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Program Studi Agribisnis.
Sabut kelapa adalah bahan penting yang merupakan 35 persen dari total berat buah. Serat merupakan komponen berharga dari bagian terluar dari buah tersebut.
Kelapa mengandung 525 gram serat (75 persen sabut kelapa) dan 175 gram gabus (25 persen sabut kelapa), Pranoto, 2008.
Sabut yaitu bagian penutup (mesokarp) yang berupa inti metah. Selama ini sering disebut sebagai limbah yang di tumpuk begitu saja di bawah tanaman kelapa kemudian dibusukkan atau dikeringkan sehingga berdampak pada pencemaran lingkungan.
Limbah sabut tersebut tergolong sangat banyak, per-harinya bisa mencapai 10 karung atau paling sedikit 1 karung dan dibuang begitu saja di tempat pembuangan sampah.
Terkadang juga hanya digunakan sebagai arang oleh penjual es kelapa karena ketidakberdayaan masyarakat dan terbatasnya pengetahuan akan manfaat yang dihasilkan oleh sabut kelapa.
Padahal kelapa masih memiliki nilai ekonomi yang baik. Potensi produksi sabut kelapa harus dimanfaatkan secara maksimal untuk kegiatan produktif yang dapat meningkatkan nilai tambah.
Ada beberapa manfaat dari bagian luar kelapa, seperti memiliki daya serap air atau pun panas yang tinggi, sabut kelapa juga mempunyai kelebihan anti tungau atau pun bakteri jamur, mudah kering ketika dicuci, tidak mudah terbakar, dan juga ramah lingkungan.
Bagaimana sih caranya supaya sabut kelapa yang kita lihat sebagai limbah yang menumpuk menjadi kaya manfaat, berikut beberapa olahan nya.
Sabut kelapa memiliki beberapa produk turunan seperti serat sabut (coco fiber) dan serbuk kelapa (coco peat). Sabut kelapa merupakan salah satu komponen yang berada di buah kelapa yang dapat timbul selama proses pengolahan dan degradasi.
Produk yang dibutuhkan untuk pasar dalam negeri bahkan produk dengan nilai ekspor yang tinggi. Sabut kelapa dan Serbuk kelapa adalah dua produk turunan dari sabut kelapa.
Produk turunan dari sabut kelapa yang pertama yaitu Serat Sabut (coco fiber). Coco fiber itu sendiri dapat dibagi beberapa produk yang pertama yaitu sebagai produk rumah tangga.
Serat Sabut atau biasa disebut coconut fiber merupakan serat yang biasa digunakan untuk produk vas bunga, keset dan juga barang-barang rumah tangga lainnya. Ini memang masih tergolong kerajinan tangan sederhana yang belum banyak dimanfaatkan oleh banyak orang.
Namun bisa meningkatkan daya jual dibandingkan dengan membuangnya begitu saja. Terdapat beberapa fungsi dari berbagai jenisnya yaitu serat sabut kelapa yang panjang, biasanya digunakan untuk membuat sapu ijuk karena tekstur nya yang panjang cocok dijadikan sebagai sapu.
Selanjutnya ada serat sabut kelapa yang pendek, biasanya dibuat tali atau pun vas bunga dengan menggunakan kawat untuk merancangnya.
Produk coco fiber selanjutnya yaitu dapat dijadikan sebagai aksesoris dan perhiasan. Jika sudah berkembang dari kerajinan tangan sederhana tersebut dapat dikembangkan kembali menjadi sebuah aksesoris atau perhiasan yang tak kalah menarik.
Untuk generasi z saat ini, mereka menyukai hal-hal unik namun tetap mengikuti trend. Untuk itu, bisa mengikuti seiring perkembangan zaman dengan membuat aksesoris dengan perpaduan yang memiliki kesan modern sehingga para generasi z akan meliriknya.
Selanjutnya dapat dijadikan sebagai bahan industri. Selain itu serat sabut juga bisa digunakan dalam industri, seperti jok, kasur, dashboard kendaraan, bahkan juga bisa dijadikan pengganti busa bantal.
Caranya dengan memproses untuk menghasilkan Choir Fiber Sheet yang digunakan sebagai lapisan mobil.
Bahkan serat sabut juga dapat digunakan sebagai bahan pengganti dakron ataupun kapuk. Dakron adalah salah satu bahan yang sering digunakan untuk isian bantal atau pun matras. Walaupun dakron dapat membuat nyaman, namun sebenarnya dakron memiliki banyak kekurangan salah satunya bahaya bagi kesehatan, karena dakron menjadi tempat perkembangbiakan tungau yang membuat kita alergi membahayakan kesehatan.
Untuk itu ada inovasi produk gabungan dari coco fiber ini yaitu dengan latex alami yang dapat dijadikan sebagai matras yang memiliki sifat lentur dan juga fleksibel.
Jangan salah, serat sabut kelapa yang dijadikan sebagai matras juga memiliki beragam manfaat, diantaranya untuk kesehatan tulang saat tidur, menjaga sirkulasi udara dan masih banyak lagi. Matras ini juga memiliki keunggulan yaitu mudah kering ketika setelah di cuci bersih. Selain ramah lingkungan, juga tidak kalah nyaman tentunya
Produk turunan selanjutnya yaitu Serbuk kelapa (coco peat). Serbuk kelapa atau biasa disebut coco peat adalah bagian dari coco fiber yang telah dilakukan pemisahan serabut. Coco peat ini mengandung zat-zat penting yang sangat bermanfaat.
Cocopeat ini adalah tempurung kelapa yang diolah menjadi butiran gabus (Coir pith). Cocopeat adalah media tanam yang terbuat dari serabut kelapa.
Serbuk kelapa tahan terhadap kadar air dan pupuk kimia serta dapat menetralkan asam pada tanah. Karena beberapa sifat tersebut, serbuk kelapa dapat digunakan sebagai media tanam yang baik untuk menanam tanaman kebun dan tanaman rumah kaca.
Coir pith dapar dibuat sendiri di rumah sebagai media tanam yang lebih unggul dan menyerap air sepuluh kali lebih baik dibandingkan dengan menggunakan bahan organik lainnya.
Caranya cukup mudah hanya menyiapkan serbuk kelapa dan di basahi, kemudian di potong kecil-kecil setelah itu dijemur di bawah sinar matahari, lalu setelah kering diberi cairan MOL (agar nutrisi nya semakin lengkap), setelah itu disaring kembali agar mendapatkan tekstur yang lebih halus tentunya. Cukup mudah bukan?
Berdasarkan sumber yang pernah di baca sebelumnya, abu dari sabut kelapa ternyata juga bisa jadi bahan pengawet makanan.
Ada pada pembuatan mie basah untuk menjaga kekenyalan dan sebagai pengawet alami, pernah di teliti juga pada tahu, tempe dan juga pada pengolahan ikan serta sudah di uji dan terbukti aman konsumsi. Namun masih ada beberapa zat yang belum di teliti lebih lanjut.
Setelah beberapa paparan diatas, kita jadi mengetahui ternyata banyak juga ya manfaat dari sabut kelapa yang sering disebut sebagai limbah ini, walaupun tergolong sebagai limbah organik tetapi jika terlalu banyak akan mengganggu lingkungan juga nanti nya.
Untuk itu setelah kita ketahui beberapa olahan yang dihasilkan oleh sabut kelapa, alangkah baiknya kita ikut berpartisipasi untuk mengurangi limbah tersebut. Selain dapat mengurangi limbah, kita juga bisa meningkatkan nilai tambah dari sabut kelapa.
Editor : Abdul Hadi