Seni Budaya

Banten Gelar Festival Cagar Budaya Danau Tasikardi

Pemerintah Provinsi Banten menggelar Festival Cagar Budaya Danau Tasikardi. Lomba fotografi dengan objek cagar budaya Banten diharapkan turut mempromosikan cagar budaya Banten ke masyarakat luas.

Penyerahan pemenang lomba foto diserahkan pada puncak acara Festival Cagar Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Tahun 2023 di Danau Tasikardi, Kramatwatu, Kabupaten Serang, Minggu (16/7/2023). Turut memeriahkan pentas seni debus, rudat, dan tari buaya putih.

Untuk kategori Pelajar, juara pertama diraih Siti Mariah, kedua Andri Maulanasha, dan ketiga Muhamad Rizky Luis. Ketiganya dari SMAN 7 Kabupaten Tangerang.

Untuk kategori Mahasiswa, juara pertama Shalina Amiroh Al Arifa dari Untirta. Juara kedua Chifzdullah Fahmi dari Untirta. Juara ketiga Sendi Permana UIN SMH Banten.

Untuk kategori Umum, juara pertama M Hashemi Rafsanjani dari Kabupaten Tangerang, Esa Indra Budiana dari Kota Serang, dan ketiga Lazuardi Gilang Gumilang dari Kota Serang.

Seperti diungkap Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Dendi Hamadani, Festival Cagar Budaya secara sengaja dikemas dalam lomba fotografi untuk memperkenalkan cagar budaya.

“Tujuan lainnya, dari foto-foto terkini cagar budaya Banten, diharapkan muncul foto terbaru yang baik,” ungkapnya.

“Sehingga bisa melihat perbedaan cagar budaya Banten melalui foto lama dengan foto terbaru,” pungkas Dendi.

Danau ini terletak di Desa Margasana, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten. Asal nama Tasikardi merupakan gabungan dari dua suku kata dari Bahasa Sunda, yakni Tasik dan Ardi yang artinya danau buatan.

Dalam sejarahnya, Danau Tasikardi dibuat pada masa pemerintahan Panembahan Maulana Yusuf yang merupakan sultan kedua dari Kesultanan Banten.

Konon kabarnya, dasar dari Danau Tasikardi terbuat dari ubin batu-bata dan dahulunya merupakan tempat peristirahatan sultan dan keluarganya.

Danau yang masa dahulunya dikenal dengan nama Situ Kardi ini memiliki fungsi ganda pada masa itu.

Selain sebagai penampung air Sungai Cibanten yang mengairi persawahan, danau ini juga berfungsi untuk memenuhi pasokan air keluarga keraton beserta masyarakat di sekitarnya.

Nuansa agraris hadir dengan adanya persawahan yang terdapat di sekitar Danau Tasikardi. Sobat biem juga bisa menikmati keindahan Danau Tasikardi dengan duduk-duduk dibawah pepohonan rindang atau menggelar tikar dan piknik di sana.

Yang menariknya lagi, jika musim panen tiba, hamparan padi subur berwarna hijau menambah kesejukan suasana alam yang asri dan segar, sekaligus bisa mencuci mata sobat dengan pemandangan yang indah di sana. (Biro Adpim Banten)

Editor Iman NR

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button