Hukum

Polres Serang Kerahkan 3 Tangki Air Bersih, Atasi Kekeringan di Carenang

Polres Serang mengerahkan 3 kendaraan tangki air bersih untuk disalurkan kepada masyarakat di Desa Ragas, Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang, Selasa (5/9/2023).

Pengerahan tangki air bersih ini untuk mengatasi dampak kemarau yang telah berlangsung selama beberapa bulan ini mengakibatkan kekeringan di sejumlah daerah di Kabupaten Serang.

Bahkan warga di wilayah Serang bagian utara mengalami krisis air bersih dan terpaksa membeli air isi ulang.

“Ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan kehadiran personil Polri di tengah masyarakat dalam mengatasi musim kemarau yang berdampak pada krisis air bersih,” ungkap Kapolres Serang, AKBP Wiwin Setiawan.

Kapolres mengatakan, apa yang dilakukan oleh Polres Serang dengan mengirim bantuan air bersih adalah salah satu bagian kegiatan sosial. Selain itu, sebagai wujud kepedulian Polri kepada masyarakat yang membutuhkan air bersih.

“Pengiriman bantuan air bersih merupakan bagian dari kegiatan sosial Polres Serang. Mudah-mudahan bantuan air bersih ini dapat membantu masyarakat yang kesulitan mendapatkan air bersih,” kata alumnus Akpol 2002 ini.

Kapolres mengatakan, pembagian air bersih tersebut merupakan program berjenjang hasil dari deteksi daerah yang dinilai kekurangan air bersih karena kemarau panjang.

Ia memastikan program tersebut akan terus berjalan, karena Polres Serang juga akan melakukan pemetaan di titik lain yang membutuhkan air bersih.

Pengiriman air bersih akan terus berjalan hingga musim penghujan tiba. Oleh karenanya, kami akan melakukan pemetaan di titik lain yang membutuhkan air bersih,” kata Kapolres.

Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut krisis air semakin menjadi ancaman serius dan harus jadi perhatian .

Perubahan iklim menyebabkan terganggunya siklus hidrologi, sehingga memicu terjadinya krisis air.

Krisis air terjadi hampir di seluruh belahan dunia dan menjadi krisis global yang harus diantisipasi setiap negara. Tidak peduli itu negara maju atau berkembang. Karenanya, isu ini harus menjadi perhatian bersama seluruh negara tanpa terkecuali,” ungkap Dwikorita dalam The 10th World Water Forum Kick Off Meeting di Jakarta Convention Centre, Jakarta, Rabu (15/2/202).

Ketersediaan air permukaan dan air tanah yang makin berkurang ini, lanjut Dwikorita, akan memengaruhi ketersediaan air bersih di berbagai belahan bumi.

Selain itu, perubahan iklim yang ekstrem menyebabkan proses turunnya hujan menjadi ekstrem dan tidak merata. Di mana sebagian besar daerah di bumi memiliki curah hujan yang tinggi, sedangkan di daerah bagian lain tidak. (Yono)

Editor Iman NR

Yono

SELENGKAPNYA
Back to top button