Ekonomi

Lebak Siap Operasi Pasar Antisipasi Dampak Kekeringan

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak siap melakukan operasi pasar untuk mengantisipasi dampak kekeringan dari El Nino yang puncaknya diperkirakan terjadi pada Agustus -September 2023.

“Kami pastikan melakukan intervensi dengan menggelar operasi pasar (OP) jika harga bahan pokok melonjak di atas 10 persen dampak kekeringan dari El Nino,” kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kabupaten Lebak, Yani di Lebak, Minggu (30/7/2023).

Disperindag Kabupaten Lebak menghadapi puncak kekeringan Agustus -September mendatang dengan terus mengoptimalkan pemantauan di sejumlah pasar tradisional.

Pemantauan itu untuk melihat secara langsung ketersediaan pangan dan harga di pasaran sebab tidak tertutup kemungkinan El Nino berpengaruh terhadap ketersediaan pangan.

Karena itu, pemerintah daerah siap melakukan intervensi dengan OP bahan pokok jika terjadi lonjakan harga di atas 10 persen.

Selain itu pihaknya juga menjalin kerja sama dengan Perum Bulog dan perusahaan peternakan unggas PT Pokphan.

“Kami menjalin kerja sama itu nantinya bisa melakukan OP agar harga bahan pokok bisa kembali stabil,” kata Yani.

Yani menyebutkan saat ini, harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Lebak relatif stabil.

Misalnya, kata dia, harga beras jenis medium KW 1 dijual Rp11.260/kg, beras KW 2 Rp10.500/kg dan beras KW 3 Rp9.750/kg.

Minyak goreng kemasan Rp18.000/liter, minyak goreng tanpa merk Rp14.00/liter, daging sapi murni Rp140.500/kg, daging kerbau Rp139.000/kg dan ayam kampung Rp50.000/kg.

Harga telur Rp31.500/kg, cabai keriting Rp34.000/kg, cabai besar Rp39.000/kg, cabai rawit hijau Rp37.500/kg dan cabai merah Rp40.500/kg.

Begitu juga harga bawang merah dijual Rp34.400/kg, bawang putih Rp42.400/kg dan ikan emas segar Rp37.000/kg.

“Kami berharap harga kebutuhan pokok stabil dan tidak terdampak El Nino,” kata Yani.

Sementara itu, H Baden (60) seorang pedagang di Pasar Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku bahwa saat ini harga beras relatif stabil juga pendistribusian aman dan mencukupi.

Bahkan, dirinya memiliki stok cadangan sekitar 20 ton beras yang dipasok dari petani lokal.

“Kami meyakini persediaan beras lokal melimpah hingga awal tahun 2024, karena panen masih berlangsung sampai November 2023,” kata H Baden. (Mansyur Suryana – LKBN Antara)

Editor Iman NR

*) Berita ini merupakan kerjasama diseminasi LKBN Antara dengan MediaBanten.Com.

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button