Kesehatan

Banten Siapkan Oksigen Medis, Antisipasi Lonjakan Varian Omicron

Pemprov Banten menyiapkan oksigen medis untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan ketiga kasus Covid-19 varian Omicron, yang diprediksi akan terjadi pada bulan Februari 2022.

Hal itu dilakukan guna memastikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Banten tetap berjalan dengan baik dan maksimal di tengah kondisi serangan kasus Covid-19.

“Kami tinggal melanjutkan saja pola yang sudah dilakukan pada saat penanganan puncak lonjakan kasus Covid-19 pada tahun 2021,” kata Babar Suharso, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Banten dalam rilis Biro Adpim Banten yang diterima MediaBanten.Com, Kamis (27/1/2022).

Babar Suharso mengaku ditugaskan Gubernur Banten, Wahidin Halim untuk mencari bantuan oksigen kepada distributor dan perusahaan yang memproduksi oksigen. Misalnya PT Chandra Asri dan PT Krakatau Steel.

“Kami langsung melakukan koordinasi ke Kementerian Perindustrian untuk meminta agar industri oksigen yang ada ikut membantu Pemprov Banten dalam menangani wabah Pandemi Covid-19,” jelasnya.

Diakui Babar, Pemprov Banten mendapat kuota bantuan oksigen medis dari PT Chandra Asri sebanyak 120 ton, ditambah dari dua distributor oksigen yang berada di Serang dan Tangerang yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan dari RS rujukan.

Belum lagi dari PT KS, melalui anak perusahaannya PT Linde Indonesia, yang menyiapkan depot isi ulang oksigen medis untuk penanganan pasien Covid-19 di RS rujukan dengan kapasitas mencapai 100 tabung setiap harinya.

“Semua itu diberikan secara gratis kepada sejumlah RS rujukan. Alhamdulillah sampai dua bulan berjalan dari Juli – Agustus tahun 2021 pasokan oksigen itu tidak habis. Keburu reda,” ujarnya.

Babar menjelaskan, secara nasional memang ada dua Satgas yang dibentuk kala terjadi kenaikan kasus itu, Satgas penanganan Covid-19 dengan Satgas oksigen.

“Ke depan juga bisa dimungkinkan Ingub itu akan kembali diperpanjang jika terjadi lonjakan kasus. Cuma saja kami tidak menonjolkan kinerjanya, tetapi lebih kepada hasilnya yang kemudian bisa dirasakan langsung oleh masyarakat luas,” ungkapnya.

Babar membenarkan, kebutuhan oksigen untuk industri sebesar 70 persen dibandingkan kebutuhan medis 30 persen.

“Jika lonjakan Covid 19 terjadi, kami minta oksigen untuk industri ditahan dulu dan diprioritaskan kepada penanganan Covid-19,” jelas Babar.

Sebagai tim suporting Satgas Covid 19, dia memastikan kebutuhan oksigen akan terus aman dan terpenuhi bagi kebutuhan medis. (Rilis Biro Adpim Banten / Editor: Iman NR)

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button